Setelah subuh jam 5.30an pagi kami check out karena harus
mengejar kereta di station Yongsan untuk keberangkatan jam 7 pagi untuk tiba jam
7.55 di Gapeyong. Wow..padahal saya ngantuk sekali karena malamnya tidur larut.
Karena teman saya atlet dia sih sudah biasa bangun pagi on time. Dan akibatnya karena saya yang malas-malasan
jadi kami perginya agak telat.
Sampai
di Hongik station kami agak bingung harus ke Seoul station dahulu atau tidak, dan
di sana ada yang menyarankan kami lebih baik ke City Hall dahulu baru ke Yongsan.
Karena jarak jalan kaki menuju line yang berbeda lumayan memakan waktu, kami
pun berputar lagi…pfuhh. Ternyata yang benar memang lewat City Hall.
Sampai
di Yongsan sudah jam 7 kurang 5 menit. Tak mau ambil resiko ketinggalan kereta
(karena next train jadwalnya akan terlalu mepet dengan jadwal Circle bus tour
kami dan akan adanya fee pembatalan 15% (tadinya malah saya pikir 100%),
akhirnya kami tidak menukarkan kertas booking confirmation yang telah kami
pesan lewat internet ITX korail dengan tiket di loket yang
letaknya pun harus naik ke atas eskalator, jadi kami langsung naik kereta saja. Beruntung masih banyak kursi
kosong.
Di
dalam saya was-was apakah akan ada kondektur yang mengecek tiket seperti di
Indonesia tidak ya. Lama kereta berjalan , sudah senang tidak ada yang mengecek,
eh ternyata ada ibu-ibu kondektur…haha. Ya sudah kami tunjukkan saja kertas
konfirmasi kami, dan kami bilang kalau kami turis dan belum menukarkan tiket. Untung
ia hanya melaporkan hal tersebut melalui telepon yang terdapat di tiap gerbong.
Kereta ITX korail |
Gapyeong station |
Circle bus tour Gapyeong |
Eh
tau tidak…seturunnya kami di stasiun Gapyeong iniii…dinginnn sekali super deh.
Halte tempat menunggu Circle bus saja sampai masih ada saljunya…! Rute bus akan
saya uplod menyusul ya.
1ST stop : Petite France (9.10
by bis Going UP jalan – sampai 9.40)
Lokasi
shooting film Beethoven Virus, Secret Garden, dan Running Man. Harga tiket masuk
8000 won.
Petite France |
Teater terbuka |
Rumah ala Perancis di Petite France |
Rumah rumah view ala Perancis |
Ruang kerja Maestro Kang di film Beethoven Virus |
Pohon Gembok |
Signature para artisnya |
Sebenarnya
salah satu alasan saya ke Korea adalan ingin mengunjungi tempat ini, karena
saya fans beratnya Beethoven Virus. Di sini terdapat kantor kerjanya Maestro
Kang. Bangunan rumah-rumahnya ala Perancis berdasarkan novel Petite France. (saya belum pernah baca novel tersebut, ada
yang mau ceritakan isinya ke saya? :D)
Oyah, rupanya ada sajian musik dari band
yang cukup menarik, lagu barat pula.
Kita
explore 2 jam di sini agar bisa menyesuaikan dengan jadwal Circle bis tour.
2nd stop : Nami Island (11.50 by bis Going Down dari Petite – sampai
12.15).
Dakgalbi near Nami island |
Nami Island entrance |
Lil house di Pulau Nami |
hmm view pohon Nami di tengah Maret 2013, peralihan ke musim semi |
Kafe di Pulau Nami |
mushola di pulau Nami |
Foto-foto artis film Winter Sonata |
Taman di pulau Nami |
Tiket
masuk visa Nami + kapal feri pp 8000 won/orang .
Lama
perjalanan hanya sekitar 15 menit dan tibalah kita di pulau Nami, lokasi yang
terkenal karena film Winter Sonata yang artisnya Choi Ji Wo dan Bae Yong Jun.
Patung dan foto-foto film tersebut pun banyak terdisplay di sini.
Ada
juga zipper wire, semacam flying fox tapi melewati danau…ouch.
Pulangnya,
kami menuju ke terminal bis Gapyeong, kami menunggu bis Circle tour lagi untuk
jadwal jam 4.15 sore.
Uniknyaaa...supir bis kami dari pagi
sampai sore samaaa terus. Sampai ia berbaik hati memfoto kami berdua…
Saya jadi berfikir betapa hebatnya KTO (Korea
Tourism Organization) alias Departemen Pariwisatanya Korea beserta pemerintah
provinsi Gapyeong dalam membuat fasilitas Circle tour bus ini, penuh ga penuh
bis tetap jalan dengan jadwal tetap tepat waktu.
Dari terminal Gapyeong, kami naik bis ke
Chuncheon…kira-kira 20 menit.
3. Sokcho .
Dari Chuncheon kami naik bis malam ekspress menuju terminal Sokcho tempat
hostel kami menginap malam itu, kira-kira 4 jam.
Loket bis di Chuncheon |
Terminal bis Sokcho di pagi hari |
Harga tiket bis |
Selama perjalanan kami sempat melewati banyak
terowongan yang letaknya membelah bawah
bukit yang jaraknya lumayan panjaaang. Jadi terkagum-kagum dengan infrastruktur
Korea Selatan yang tidak tanggung-tanggung.
Letak terminal dengan hostel kami hanya 5
menit naik taksi! Wah senangnyaa.
Oiya ada cerita lucu, karena banyak membaca info kalau taksi hitam di Korea itu ratenya sangat mahal, maka ketika ada taksi hitam di depan kita, kita menolak untuk naik. Namun si supir taksi meyakinkan kita sampai-sampai turun dari taksinya bahwa tarif taksinya normal. Dan benar saja tarifnya hanya 2000-2500 won (tapi kalau di Indonesia tarif segitu dengan jarak yang tidak terlalu jauh, sudah terkategori mahal sih sebenarnya :D ), ternyata yang dimaksud black cab international pessenger itu bukan berarti semua taksi yang berwarna hitam.
3 komentar:
hai mba,
salam kenal. mau tanya mba boleh?..hehe. itinerary seoul saya kebetulan mirip sama yg mba jalanin ini.
1. untuk itx yongsan itu bisa dibeli ditempatkah/loketnya lgs, ga beli online via web?
2. circle bus gapyeong itu juga berhenti di gapyeong terminal?
3. Susahkah nyari bis ke chuncheon terminal dari gapyeong terminal?
4. tiket bis ke sokcho berapa mba? ga bisa baca yg hangeul itu..hehe. trus apakah si bis nya ini ada berhenti di rest area selama perjalanan 4 jam menuju sokcho?
makasi mba pencerahannya.
seneng deh baca blognya.
Halo silvi, salam kenal juga...
thx sudah mampir ^^
1. Itu kemarin sy beli online by cc via web korail.com lalu kita print konfirmasinya. ketika sampai di Yongsan harus ditukar dengan tiket terlebih dahulu. kynya sih bisa beli langsung juga pastinya.
2. Yup, dia juga berhenti di sana. saya ada sih brosur jam2nya..cuman belum sy uplod. :D
3. Ada banyak ko bisnya..Blg aja mau ke Chuncheon, 15 menit kira2
4. Sy agak2 lupa berapa, mungkin 12 - 15,000 won. Biasanya sih berhenti 1x..
Smoga membantu ya. :D
asyik ! makasi bgt mba pencerahannya. ayo mba ditunggu cerita seputar sokchonya..
Posting Komentar