Selasa, 25 Mei 2010

Belajar Mengerti Reksadana

Sebenarnya, awal saya mau memulai belajar reksadana itu baru 1-2 bulan ini. Tadinya saya terpaksa belajar reksadana untuk membandingkan keuntungan antara suatu 'produk investasi lain' yang sedang ditawarkan kepada saya (baca : asuransi+investasi) dibandingkan dengan reksadana. Eh, tapi financial planner pasti akan protes keras dan bilang 'produk investasi lain' yang saya maksud itu bukan produk investasi.. hehe. STOP STOP...kita bukan mau membahas 'asuransi' itu di blog ini sekarang. Hahah. Nah, jadilah saya kasak kusuk browsing Google.

Yah, saya lebih tertarik dengan reksadana. Saya jadi teringat jaman SD dulu saya pernah juga diilustrasikan sedikit oleh guru saya tentang keuntungan memiliki sejumlah saham, padahal dulu sempat tertarik juga loh..

Tapi akhirnya baru benar-benar mau tahu tentang reksadana ini ya baru saat ini..baru di umur ini. Tak kenal maka tak sayang kan... hehe

Satu penyebabnya juga, yaitu sering baca status jejaring sosialnya (baca : facebook) Aidil akbar – Akbar Keuangan, ie : DUK DUK (Dont U Know) tentang Reksadana yang bikin mupeng .. Contohnya seperti di bawah ini.

- DUK posted 4 mei 2010 :kl usia anda 25 invest rutin 500rb/bln k ReksaDanaSaham dgn harapan rata2 return 25%/thn slm 10thn,anda akan pny uang 266jt


- DUK posted 18 mei 2010: Kl anda berenti merokok 1bungkus/hari @8500 x 30 =255ribu diinvest setiap bln selama 25tahun,uang rokok anda akan menjadi 6M

- DUK posted 6 mei 2010 :kl usia anda 25thn,invest 200rb/bln (bs donk) rutin k RDSaham,pas pensiun usia 55thn (30thn)lg anda akan pny uang +- 16.4M

DUK(TM):16.4M uang pensiun dr hsl invest 200rb/bln slm 30thn yg dtwit td pagi kl inflasi 12% maka nilainya setara dgn 547jt saat ini

Kalau penghasilan bulanan belum medium to high sedangkan pengeluaran banyak, rasanya sulit bisa kontinu mengumpulkan dana sebanyak itu (misal untuk contoh DUK nomer 1).

Jadi agak sedikit menyesal, kenapa ga mulai invest di reksadana, paling gak dari 5 tahun yang lalu yaa..snif snif. hehe

Merencanakan Keuangan. Yups, kalau menurut saya, kuncinya adalah tekad untuk merencanakan keuangan diri kita sendiri untuk mencukupi kebutuhan hidup yang semakin ini itu dengan semakin bertambahnya umur kita.

Semakin dini kita memulai untuk berinvestasi, maka akan semakin kecil dana yang dibutuhkan nantinya.

Karena dengan seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan manusia akan bertambah mulai dari pemenuhan kebutuhan pokok, menikah, membeli rumah, kendaraan pribadi, memiliki dan membesarkan anak, jaminan kesehatan, sampai menikmati masa pensiun dengan bahagia.

Istilah investasi sendiri berarti mengharapkan adanya kenaikan dari nilai uang Anda seiring dengan berjalannya waktu, sehingga akan memberikan keuntungan bagi Anda. Uang yang diharapkan akan bertambah nilainya itu disimpan dalam suatu bentuk kekayaan yang disebut dengan aset.

Investasi berbeda dengan menabung, karena menabung berarti menyisihkan uang Anda tanpa mengharapkan adanya kenaikan dari nilai uang yang Anda simpan (jika melihat bunga tahunan yang ditawarkan 1-3% dari bank, sedangkan nilai harga-harga barang atau inflasi setiap tahun selalu naik). Dengan menabung di bank, umumnya orang befikir (baca : termasuk saya - bahwa uang akan lebih aman dibandingkan jika hanya menaruhnya di rumah (tapi kasus century kemarin, ternyata uang miliaran rupiah para nasabah juga banyak yang raib, hmm gimana yah pemerintah itu…)

Aset ada 2, aset riil (emas, kendaraan, rumah, tanah, dll) dan Aset finansial (Aset finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang tinggi. Umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal, yang di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial adalah instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan reksa dana. Nah di sini, kita akan bahas Reksadana.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana tersebut disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan Bank kustodian.

Penjelasannya sbb :

*Manajer Investasi : adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah,

*Bank Kustodian : adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Reksadana merupakan solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memilii keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak memiliki cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi Anda.

Dari beberapa sumber yang saya baca, Reksadana bisa dimulai dari Rp 200 – 500 rb per bulannya. Bahkan ada juga lohh, Reksadana online (sejumlah fitur transaksi reksadana bisa langsung by internet tanpa harus datang ke ke MI)

Jadi intinya, ketika anda memulai invest di Reksadana, hampir sama prosedurnya seperti menabung bulanan di Bank. Hanya kalau ini kita menabungnya di Bank Kustodian. Namun sebelum Anda memilih Reksadana pilihan anda, pastikan anda telah membaca Prospektus RD dengan teliti seusuai dengan hasil investasi yang anda inginkan.

*Prospektus : adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan Reksa Dana. Prospektus sebagai gambaran akitvitas untung rugi.

Di Indonesia, kegiatan pasar modal diawasi oleh Bapepam yang bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Beirikut link daftar reksadana yang telah efektif dari Bapepam


Jenis-Jenis Reksa Dana (ulasan selengkapnya bisa dibaca di blognya Aidil Akbar http://www.aidilakbar.com/2010/05/blajar-reksadana-tips-seri-4-penutup/

Secara umum, Reksa Dana Terbagi 3, yaitu Reksa Dana Terbuka, Reksa Dana Indeks, dan Reksa Dana Terproteksi.

Namun Reksadana yang regular di Indonesia, adalah Reksa Dana Terbuka
Reksa Dana Terbuka adalah reksa dana yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksa Dana Terbuka dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari
alokasi, jangka waktu, dan resiko maupun return dari investasti. Berikut urutan dari yang paling besar

1. RDS atau ReksaDana Saham :

- Biasanya 80%-100% dananya di investasikan pada Saham dan lazimnya pada saham-saham unggulan atau Blue Chips.

- Harus untuk jangka panjang diatas 5 tahun atau bahkan diatas 10 tahun. Semakin panjang waktu berinvest, resikonya semakin turun karena berpatokan ke Indeks Harga Saham Gabungan di bursa.

- Resiko, kalau IHSG jatuh, ReksaDana ini akan ikut jatuh.

- Return diharapkan 20%-25% rata-rata per tahun untuk investasi diatas 5 tahun.


2. ReksaDana Campuran :

- Biasanya 40%-60% dana diinvest di Saham dan Surat Utang (Obligasi).

- 3 – 5 tahun.

- Resiko : Jika IHSG jatuh ia tak akan se jatuh dibading RDS.

- Return 15%-20% rata-rata per tahun untuk investasi diatas 5 tahun.


3. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income)

- Biasanya mayoritas di Surat Utang atau Obligasi. Obligasi ada 2 macam dari pemerintah atau Perusahaan Swasta. Obligasi dari pemerintah misalnya SUN alias Surat Utang Negara dan ORI alias Obligasi Ritel Indonesia. Sedangkan versi syariahnya namnya Sukuk Negara dan Sukuk Retail.

- 3 - 5 tahun.

- Resiko : Naik turun, bergantung pada suku bunga SBI, namun tidak sebesar resiko apabila invest di Saham.

- Return : 10%-15% rata-rata per tahun untuk investasi diatas 5 tahun.


4. ReksaDana Pasar Uang.

- Alokasi : produk keuangan jangka pendek seperti SBI (Sertifikat Bank Indonesia), Deposito Tabungan dan Obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.

- 1 tahun

- Resiko : Sangat kecil dibandingkan ketiga RD di atas.

- Return : 1%

Resiko ber-Reksadana :

Risiko Berkurangnya Jumlah Unit Penyertaan Anda, Risiko Kredit, Risiko Likuiditas.

Keuntungan ber-Reksadana :

Dikelola oleh Ahlinya, Sarana Investasi yang Praktis dan Fleksibel, Investasi yang Terjangkau, Risiko yang Lebih Minimal, Terjaganya Likuiditas Anda, Transparansi dalam Berinvestasi

Oiya, sekedar info, ada juga Reksadana syariah. Jadi untuk Anda yang ingin berinvestasi tapi tetap ingin dana yang diinvestkan dialokasikan pada perusahaan yang jenis dan ruang

lingkup kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan Syariah Islam, RD ini bisa menjadi pilihan.

SELAMAT MENCARI REKSADANA PILIHAN ANDA, DAN SELAMAT BER-REKSADANA (baca : untuk saya juga...masih mencari yang tepat.. hehe)

Sumber-sumber :

- http://www.aidilakbar.com/2010/05/blajar-reksadana-tips-seri-4-penutup/

- http://www.danareksaonline.com/AndaReksaDana/KeuntungandanResikoInvestasidiReksaDana/tabid/150/language/id-ID/Default.aspx

- http://www.bapepam.go.id/old/old/data/reksa_dana/daftar.htm


semoga dengan dibuatnya blog ini, saya bisa mendapatkan 1 bukunya bang Akbar di Kopdar AFC besok malam :D